Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Pak Ustadz ana minta diulas kembali atau sebagai brainstroming kisah
Luqmanul Hakim yang ada di Al-Qur’an? (Luqman hidup dizaman apa &
ashbabul nuzul diturunkanya surat Luqman)
Terima kasih banyak atas jawabannya
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Waalaikumussalam Wr Wb
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Luqmanul Hakim—yang ada didalam Al
Qur’an—bernama Luqman bin ‘Unqa bin Sidran. Ada juga yang mengatakan
bahwa dia adalah Luqman bin Tsaran sebagaimana dikisahkan oleh as
Suhailiy dari Jarir dan al Qutaibiy. As Suhailiy juga mengatakan bahwa
Luqman adalah orang Nubiyan dari penduduk Ailah.
Menurut Ibnu Katsir juga bahwa Luqman adalah seorang lelaki shaleh,
ahli ibadah, pengetahuan dan hikmah yang luas. Ada yang mengatakan bahwa
dia adalah seorang hakim pada zaman Daud as. Wallahu A’lam.
Sofyan Ats Tsauriy dari al Asy’ats dari Ikrimah dari Ibnu Abbas
berkata,”Luqman adalah seorang budak Habasyah yang juga berprofesi
sebagai tukang kayu.” (al Bidayah wa an Nihayah juz II hal 146)
Jumhur ulama berpendapat bahwa Luqmanul Hakim bukanlah seorang Nabi
sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai atsar yang dikutip oleh Ibnu
Katsir didalam kitab tafsirnya.
Sofyan ats Tsauriy mengatakan dari al Asy’ats dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas berkata bahwa Luqman adalah seorang budak dari Habasyah yang
berprofesi sebagai tukang kayu.
Qatadah mengatakan dari Abdullah bin az Zubeir : Aku bertanya kepada
Jabir bin Abdullah,”Apa pendapatmu tentang Luqman?’ dia menjawab,”Dia
adalah seorang yang pendek yang berasal dari Naubah.”
Yahya bin Said al Anshariy dari Said bin al Musayyib berkata,”Luqman
seorang hitam dari Mesir yang kuat dan telah diberikan Allah hikmah
namun tidak kenabian.”
Syu’bah berkata dari a Hakim dari Mujahid,”Luqman adalah seorang hamba yang shaleh namun bukan seorang nabi.”
Al A’masy berkata : Mujahid berkata,”Luqman adalah seorang hamba yang
hitam namun bijak kedua bibirnya dan terbelah kedua kakinya.”
Ibnu Hatim mengatakan bahwa Abu Zur’ah telah bercerita kepada kami,
Shafwan telah bercerita kepada kami, al Walid telah bercerita kepada
kami, Abdurrahman bin Yazid telah bercerita kepada kami dari Jabir
berkata,”Sesungguhnya Allah telah mengangkat Luqmanul Hakim dengan
hikmahnya. Seorang lelaki yang sudah mengenal dirinya sebelumnya pernah
melihatnya (didalam sebuah majlis manusia, pen) bertanya
kepadanya,”Bukankah engkau adalah budak dari Bani Fulan yang
menggembalakan kambing kemarin?’ Luqman menjawab,’Ya.’ Lelaki itu
berkata,’Apa yang membawaku menyaksikanmu (hari ini)?’ Luqman
berkata,’Takdir Allah, menunaikan amanah, jujur didalam perkataan dan
meninggalkan apa-apa yang tidak berguna.” (Tafsir al Quran al Azhim juz
XII hal 333 – 335)
Dinamakannya surat Luqman dengan Luqman dikarenakan surat itu
mengandung berbagai wasiat dan nasehat yang disampaikan Luqman kepada
anaknya.
Adapun sebab nuzul dari turunnya ayat-ayat yang memuat tentang wasiat-wasiat Luqman tersebut didalam surat Luqman :
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya
dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman : 13 – 14)
Maka para mufasir berpendapat bahwa ayat ini turun terhadap
permasalahan Sa’ad bin Abi Waqash. Tatkala dirinya memeluk islam lalu
ibunya mengatakan kepadanya,”Wahai Sa’ad telah sampai informasi kepadaku
bahwa engkau telah condong (kepada agama Muhammad). Demi Allah aku
tidak akan berteduh dari teriknya matahari dan angin yang berhembus, aku
tidak akan makan dan minum hingga engkau mengingkari Muhammad saw dan
kembali kepada agamamu sebelumnya.” Sa’ad adalah anak lelaki yang paling
dicintaniya. Namun Sa’ad engan untuk itu. Dan ibunya menjalani itu
semua selama tiga hari dalam keadaan tidak makan, tidak pula minum serta
tidak berteduh sehingga Sa’ad pun mengkhawatirkannya. Lalu Sa’ad datang
menemui Nabi saw dan mengeluhkan hal itu kepadanya maka turunlah ayat
ini yang terdapat didalam surat Luqman dan al Ahqaf.
Juga diriwayatkan oleh Abu Sa’ad bin Abu Bakar al Ghazi berkata bahwa
Muhammad bin Ahmad bin Hamdan telah berkata kepada kami dan berkata
bahwa Abu Ya’la telah memberitahu kami dan berkata bahwa Abu Khutsaimah
telah memberitahu kami dan berkata bahwa al Hasan bin Musa telah
memberitahu kami dan berkata bahwa Zuhair telah memberitahu kami dan
berkata bahwa Samak bin Harb telah memberitahu kami dan berkata bahwa
Mus’ab bin Sa’ad bin Abi Waqash dari ayahnya berkata,”Ayat ini turun
tentang diriku.” Lalu dia berkata,”Ibu Sa’ad telah bersumpah untuk tidak
berbicara selama-lamanya sehingga dirinya (Sa’ad) mengingkari agamanya
(islam). Dia tidak makan dan minum. Ibu berada dalam keadaan seperti itu
selama tiga hari sehingga tampak kondisinya menurun. Lalu turunlah
firman Allah وَوَصَّينا الإِنسانَ بِوَالِدَيهِ حُسنا (Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya). (HR. Muslim dari Abu Khutsaimah). (Asbab Nuzul al QUr’an hal
123)
Wallahu A’lam
sumber : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/kisah-luqmanul-hakim-dalam-al-qur-an.htm#.VcQ6NrW7jDc