Ahmed putraku……..
Ummi tak tahu kenapa pagi ini kau bersikeras pergi ke pasar untuk
belanja dapur kita, dimana biasanya Ummi yang melakukannya, katamu,”Biar
Ummi di rumah, Ummi mengaji saja di kamar biar Ahmed yang pergi ke
pasar, sekali ini saja.”
Pesawat dari neraka datang lagi diikuti dentuman keras terdengar
serasa dekat di telinga Ummi. Lalu tiba-tiba saja Ummi merasa khawatir
denganmu, lalu bergegas keluar rumah seperti para tetangga Ummi mencari
tahu apa yang telah terjadi. semua berlari ke arah pasar tempat kau pergi Ahmed putraku.
Lalu Ummi melihatmu terkapar di jalan, diantara raga-raga tak
bergerak lainnya. Kau sekarat disana. Tanganmu saja yang bergerak. Ahmed
putraku, Ummi spontan membopongmu mencari pertolongan, di mulutmu hanya
ada suara. Suara yang sangat kita kenal “Allah! Allah! Allah! Allah!”
Lirih lemah tapi menembus kuat hingga ke langit tertinggi, dan Allah
ternyata memberi cinta di pagi ini padamu, juga pada Ummi lalu
kubisikkan kata di telingamu, “Putraku tersayang, Sampaikan pesan Ummi
pada Abimu di syurga bahwa Ummi akan lanjutkan perjuangan kalian. Ummi
akan teruskan perlawanan kalian.”
Selamat jalan Ahmed anakku terkasih.
Selamat jalan syahidku, cintaku.
Selamat jalan syahidku, cintaku.
Ternyata Allah telah memanggilmu pagi ini. Biarkan Ummi menangis
untuk yang terakhir kalinya, mengantarmu pergi ke taman kehidupan
sebenarnya dimana Abimu menunggu di pintu gerbangNya. Tunggu Ummi ya
nak, tunggu. Kita kelak akan bersama lagi seperti dulu …
Laailahailallah Muhammadarrosulullah